Hahaa. mungkin sebagian dari kalian banyak yang bertanya-tanya. "ini takmir/marbot dan remas kok isinya ziarah mulu. udah ndak punya mobil sendiri lagi, habis-habisin duit aja. lagian, juga buat apa sih pake acara Ziarah segala, orang udah wafat kok masih disamperin dan dimintain doa. bid'ah tau, nanti syirik malah jadi kafir". ada yang kaya gitu juga kan? ayoo, ngaku aja? gpp kok.
masalah mobil mah gampang, meskipun dari Ziarah (1) sampai (4) sekarang masih tetep nyewa kami bangga, toh kesehatan jasmani dan rohani juga kami dapat. masalah udah wafat ndak nya kan hanya pendapat beberapa orang yang memang ndak bisa melihat sesuatu yang tak nampak. yang tak kelihat kasat mata, bukan berarti tak ada loh, tolong jangan melihat sekilas dari apa yang tak nampak yaah!
yang dimakamkan, kan jasadnya? sedangkan ruh nya masih tetep hidup kok. kami silaturrohm kemereka (makam Auliya') bukan meminta dari mereka, tapi hanya perantara. dalam perusahaan besar contohnya, apa mungkin kita bisa bertemu langsung dengan bos pemiliknya secara langsung? tidak kan? pasti ada syarat dan ketentuan agar kita bisa bertemu dengan bos tersebut.
oia, lagian. kami bukan hanya berZiarah aja kok. kami juga menerapkan Tadabbur Alam, belajar bercengkrama dengan alam atau istilah kerennya Traveling. karena kami tau, makhluq paling taat dibumi ini adalah alam. hidupnya selalu mencari cahaya, bahkan ketika alam mulai menampakkan wajah geramnya, seolah-olah Tuhan juga geram kepada penduduk bumi. ngopi aja yuuk...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar